Tantangan Ketahanan
Nasional Bangsa Indonesia
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi
dinamis bangsa Indnonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa
dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
B. Tantangan Ketahanan Nasional Bangsa
Indonesia
Berikut tantangan ketahanan nasional yang dihadapi
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai bidang, antara lain:
1. Di
Bidang Politik
Dalam
bidang politik terdapat ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif dan
responsive atau bisa dikatakan diktator. Pemerintahan yang tidak mau
mendengarkan aspirasi rakyat artinya pemerintah ini tidak demokratis (dari
rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat). Padahal kita tahu bahwa sistem
pemerintah Indonesia adalah sistem pemerintah yang demokratis bukantotaliter
(diktator). Meskipun telah diselenggarakannya pemilu, hal ini tidak menjamin
semua suara serta partisipasi rakyat mendapat bagian dalam pemerintahan. Ini
dikarenakan masih sering manipulasi suara rakyat untuk memenangkan kelompok
tertentu sampai kepada tidak meratanya pemberian hak suara kepada rakyat (ada
rakyat yang berhak menggunakan hak suaranya tetapi tidak tercantum namanya dan
sebaliknya).
2. Di
Bidang Ekonomi
Dalam
bidang ekonomi kemiskinan menjadi ancaman bagi Ketahanan Nasional. Suatu
kenyataan bahwa kemiskinan masih terdapat dalam jumlah yang besar di Indonesi.
Meskipun jumlah rakyat yan hidup di bawah garis kemiskinan sudah dapat
dikurangi sevara mencolok, yaitu dari sekitar 70% pada tahum 1970 menjadi
sekitar 15% pada tahun 1993, namun itu masih meliputi tidak kurang dari 27 juta
orang. Satu jumlah yang sama dengan jumlah penduduk satu negara ukuran menengah
seperti Canada (28 juta) dan jauh atas penduduk Malaysia (19 juta). Padahal
rakyat Indonesia yang hidup sedikit di luar garis kemiskinan juga masih
tergolong miskin sekali. Maka dengan begitu jumlah penduduk Indonesia yang
masih hidup miskin banyak sekali. Kondisi penduduk demikian tidak mendukung
adanya Ketahanan Nasional yang kuat. Seperti telah diuraikan, Ketahanan
Nasional terdiri dari Kesejahteraan dan Keamanan yang dapat dibedakan tetapi
tidak dipisahkan. Kalau masih banyak sekali penduduk Indonesia miskin,
sekalipun ada kecenderungan akan membaik, maka Kesejahteraan pada waktu ini
belum tinggi. Karena itu juga Keamanan belum dalam kondisi yang cukup baik.
Oleh karena itu kemiskinan merupakan tatangan yang harus dapat diatasi secepat
mungkin untuk dapat mewujudkan Ketahanan Nasional yang tangguh. Kemiskinan itu
dapat dilihat secara absolut dan relatif. Dilihat secaea absolut kita mempunyai
tingkat kemiskinan sebagaimana diindikasikan oleh penghasilan per kapita yang
sekarang sebesaaaaaar 730 dollar AS atau sekitar Rp. 1.500.000,00 per tahun.
Pada umumnya penghasilan yang dinilai memadai adalah kalau sudah di atas 2.000
dollar AS atau sekitae Rp. 4.500.000,00 per tahun. Jadi keadaan kita secara
absolut baru sepertiga yang dinilai normal. Padahal angka Rp. 1.500.000,00 per
kapita/tahun itu jauh dari gambaran keadaan penghasilan penduduk yang
sebenarnya. Sebab ada yang segolongan kecil yang kaya sekali dengan penghasilan
per kapita mungkin tidak kalah dari penduduk di negara maju, jadi lebih dari
20.000 dollar AS atau Rp. 45 juta setahun. Sedangkan mayoritas penduduk di
bawah Rp 1.500.000,00 bahkan mungkin sekali di bawah Rp. 1.000.000 per tahun.
Secara relatif kondisi penghasilan bangsa Indonesia masih amat parah juga,
karena harus dibandingkan dengan penghasilan per kapita bangsa-bangsa yang
lain, khususnya yang tinggal sekitar kita. Kita adalah bangsa termiskin di
lingkungan ASEAN menurut laporan World Bank Altas 1995. Singapore adalah
terkaya dengan $ 19.310, Malaysia $3.160, Thailand $ 2.040, Filipina $ 830,
sedangkan Brunei Darussalam menurut majalah Asia Week 10 Februari 1995 $
18.500. maka jelas sekali bahwa kita baik secara absolut maupun relatif masih
tergolong bangsa yang miskin, apalagi kalau melihat penghasilan mayoritas penduduk
yang di bawah Rp. 1.000.000,00 atau $ 500. Meskipun sekitar 5% pendudukan
Indonesia tidak kalah hidupnya dari rata-rata pendudukan Singapore.
Sungguhpun
perhatian lebih dipusatkan pada masalah keamanan dalam negeri serta dongrongan
yang lebih bersifat infiltrasi dan subversi, kewaspadaan nasional terhadap
segala bentuk ancaman dan tantangan merupakan sesuatu yang mutlak, untuk
memeliharakelangsungan hidup bangsa dan mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan sertamelaksanakan pembangunan di segala bidang untuk mencapai
ketahanan nasional yang tinggi.Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam
menghadapi masalah pertahanan dankeamanan adalah perkembangan lingkungan
internasional dan regional, pertentangan dan konflik bersenjata yang terjadi di
beberapa kawasan, pengaruh resesi ekonomi dan perkembangan lingkungan hidup di
dalam negeri sendiri. Suasana ketidakpastian menuntut agar bangsa Indo-nesia
lebih menyadari kenyataan dan meningkatkan upaya untuk memelihara daya tangkal
yangefektif. Cara mengatasinya adalah Pembangunan TNI (untuk ancaman luar
negeri) dan Polri(untuk ancaman dalam negeri) perlu dilanjutkan (dimulai dari
Repelita II), misalnyameningkatkan kesejahtreaan TNI /Polri (masalah mencukupi
kebutuhan fisik manusia),deteriorisasi materiil dan sarana dan prasarana maupun
pendidikan mencakup persenjataan untuk menjada keamanan dalam dan luar negeri.
Karena anggaran yang terbatas, sehingga untuk belanja modal (membeli
perlengkapan persenjataan) tidak dimungkinkan di Indonesia.
3. Di
Bidang Sosial Budaya
Dalam
bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat
Indonesia mempertahankan kebhinekaan
yang ada. Dimana keberagaman budaya dan suku bangsa yang seharusnya menjadi
pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan bangsa. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras
dan golongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan
kalau kebudayaan serta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan
kebudayaan serta suku lainnya yang ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan
kepentingan golongan dibandingkan dengan kepentingan masyarakat secara
keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan persatuan yang ada, dimana
masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya dengan mengesampingkan
tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu juga perbedaan agama sering
memacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang
membeda-bedaka ajaran agama yang satu dengan yang lain, yang kemudian akan
mengakibatkan terbentuknya gap antara
agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaan agama serta aliran
kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap
perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya. Masalah
perbedaan status serta strata dalam masyatakat juga merupakan ancaman dibidang
sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan
bawahan serta antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk
memicu terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu
mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalam status yang dimiliki saja tetapi
biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya
selalu diutamakan kepentingannya dibandingkan dengan yang miskin. Solusi untuk
permasalahan ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimana semua
anggota masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan
sesamanya, mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
4. Di
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Dalam
bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI jangan
sampai kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau
Sipadan diambil oleh negara lain.
Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah dilaut dengan 10 negara tetangga,
yaitu dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Pulau,
PNG, Australia dan Timor Leste berbatasan dengan RI di darat. Baik perbatasan
di laut maupun di darat masalah penegasan dan penetapan batas internasional
tersebut sampai sekarang belum tuntas karena masih ada kantung-kantung
sepanjang garis batas yang belum tertutup (belum ada kesepakatan bersama dalam
penentuan batas negara maupun yang bermasalah). Sebagai contoh, di perbatasan
darat antara RI-Malaysia di Kalimantan terdapat 10 permasalahan batas yang
masih perlu penyelesaian. Mengatasi hal ini adalah memperkuat pengamanan di
daerah batasan dengan menempatkan TNI di daerah perbatasan.
Mengatasi
hal ini adalah memperkuat pengamanan di daerah batasan dengan menempatkan TNI
di daerah perbatasan. Selain itu pemerintah harus tegas dan mengambil tindakan
cepat untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan negara lain tentang batas
wilayah. Jikatindakan represif tidak berjalan, kita bisa saja melakukan
konfontrasi dengan negara yang bersangkutan seperti yang dilakukan Indonesia
kepada Malaysia tahun 1960-an.
C.
Cara
Memperkokoh Ketahanan Nasional
Mengatasinya
dengan memberdayakan masyarakatuntuk mengawasi pemerintahan melalui wakilnya
yang duduk di lembaga legislative untuk mengawasi pemerintahan supaya tidak
diktator (seperti yang terjadi pada zamanorde baru). Kemudian membuat aturan UU
yang mengatur tentang pemerintahan anti- totaliter. UU perlu dibuat karena
pemerintahan kita berdasarkan atas hukum (rechstaat)artinya apa yang dilakukan
pemerintah harus sesuai dengan UU yang berlaku dalam suatunegara.
Untuk
mengatasi kemiskinan, kita harus meningkatkan mutu sumber daya manusia supaya
bisa bersaing dengan penduduk negara lain supaya kita memilikikeunggulan
kompetitif dibandingkan negara lain. Meningkatkan kualitas sumber dayamanusia
bisa dilakukan denga cara memperbaiki mutu pendidikan kita, memberikan beasiswa
bagi penduduk yang tidak mampu namun memiliki kemampuan misalnyadengan program
BOS yang sedang digalakkan pemerintah. Selain itu untuk menurunkantingkat
kemiskinan, pemerintah perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya
melihat kuantitasnya namun kualitasnya. Artinya pertumbuhan ekonomi harusdapat
menciptakan lapangan pekerjaan yang luas supaya tingkat pengangguran menurundan
kemiskinan lambat laun bisa dihilangkan. Pertumbuhan ekonomi saja tidak
cukup,namun pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan spread effect (efek
sebaran) artinyaharus merata ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga gap antara
kaya dan miskinmenjadi kecil. Struktur ekonomi yang berkesinambungan juga bisa
digunakan untuk menghadapi ancaman kemiskinan. Struktur ekonomi bisa dilihat dalam
APBN kita,dimana dalam APBN bisa kita lihat apakah belanja pembangunan lebih
banyak dari belanja rutin. Belanja pembangunan digunakan untuk pembangunan
daerah tertinggal,KUR, PNPM yang fungsinya untuk memberantas kemiskinan.Selain
kemiskinan, ancaman di bidang ekonomi adalah praktek monopoli perusahaan besar
yang bisa menghabisi usaha-usaha kecil dan menengah. Jika praktek monopoli
dibiarkan saja, maka perekonomian bukan lagi berdasarkan demokrasi
ekonomidimana harga ditentukan oleh penjual, kemudian supply barang bisa
diatur-atur oleh penjual sehingga kalau barang langka, maka harga pasti
meningkat.
Caranya
sebenarnya telah dilakukan pemerintah dimana telah dibuat KPPU (Komisi
Pengawasan PersainganUsaha) untuk mengawasi perusahaan untuk tidak melakukan monopoli,
selain itukembalikan lagi prinsip ekonomi yang telah diungkapkan di dalam pasal
33 UUD 1945dimana ekonomi berdasar usaha bersama (ayat 1).Baik secara global
maupun dalam lingkup kawasan Asia, khususnya AsiaTenggara, Indonesia berada
dalam suatu lingkungan yang ditandai dengan berbagai pertentangan. Di beberapa
kawasan pertentangan ini telah atau sewaktu-waktu dapatmenjelma menjadi konflik
bersenjata. Kekuatiran akan akibat perang umum maupunkemungkinan eskalasi
perang terbatas, menyebabkan makin berkembangnya suatu bentuk perang yang
sering disebut perang revolusioner. Infiltrasi, subversi sampai padakerusuhan
dan pemberontakan bersenjata merupakan tahap-tahap dari bentuk perang ini,yang
total sifatnya, baik dalam obyek, maupun metode, sehingga tidak satupun aspek
kehidupan bangsa yang luput dari ancaman ini. Suatu gejala lain yang perlu
mendapat perhatian pula adalah teror internasional dengan tindakan seperti
pembajakan dan penyanderaan, suatu cara baru untuk mencapai suatu tujuan
politik.Beberapa bentuk gangguan dalam negeri yang setiap saat dapat dihadapi
dan perlu mendapat perhatian bidang pertahanan keamanan negara antara lain:
gangguan terhadap persatuan dankesatuan bangsa, gangguan keamanan wilayah laut
Nusantara, gangguan keamanan danketertiban masyarakat, gangguan infiltrasi dan
subversi serta pemberontakan bersenjatayang biasanya berkaitan dengan usaha
pihak asing, gangguan kejahatan narkotika,gangguankejahatan dengan kekerasan
serta berbagai bentuk gangguan yang disebabkan oleh ketegangan sosial
Untuk
mengatasi keterbatasan dana adalah memanfaatkan tenaga/ perusahaan dalam negeri
artinya biasanya pesawat atau tank yang dipesan dari luar negeri, maka dibuat
saja di negeri sendiri,misalnya yang telah dilakukan saat ini dimana tank
dibuat oleh perusahaan di Indonesia.
Masalah
lemahnya pendidikan juga mempengaruhi aspek ekonomi Indonesia yang juga akan
berujung pada kemiskinan. Hal ini dikarenakan, di era globalisasi seperti saat
ini ilmu pengetahuan serta pendidikan memegang peranan penting untuk membangun
suatu negara. Negara yang pendidikan serta pengetahuannya terbelakang akan
sulit mengalami perkembanganserta kemajuan sehingga memudahkannya untuk masuk
ke dalam negara yang terbelakang. Selain itu juga ada anggapan bahwa maju atau
mundurnya suatu negara tergantung pada pendidikan yang dienyam oleh rakyatnya.
Karena dengan pendidikan dan IPTEK yangdimilikinya,rakyat dapat ikut serta
aktif dalam membangun negaranya khususnya di bidang perekonomian dengan
memanfaatkan perdagangan bebas yang ada. Sehingga pemecahan masalah di bidang
ekonomi juga harus menitik beratkan pada pemberian pendidikan yangmemadai bagi
rakyatnya, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
pengembangan serta kemanjuan bangsanya khususnya di bidang perdagangan.
KESIMPULAN
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi
dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi.
Tantangan yang dihadapi Bangsa
Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Dalam
bidang politik terdapat ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif dan
responsive atau bisa dikatakan diktator.
2. Dalam
bidang ekonomi yaitu fenomena kemiskinan yang menjadi ancaman bagi ketahanan nasional
bangsa.
3. Dalam
bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat
Indonesia mempertahankan kebhinekaan
yang ada.
4. Dalam
bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI
Cara memperkokoh ketahanan nasional
Bangsa Indonesia adalah dengan memperbaiki undang-undang yang berlaku di Indonesia,
peningkatan sumber daya baik alam, manusia maupun modal, memperkuat berbagai sektor
bidang, mempertegas kedaulatan NKRI di mata dunia, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadgafur841.blogspot.com/2013/11/ketahanan-nasional.html. Diakses pada 17
Oktober 2014.
http://selimarselina.wordpress.com/2012/04/23/pengaruh-dan-keberhasilan- ketahanan-nasional/. Diakses pada 17 Oktober 2014.
http://selimarselina.wordpress.com/2012/04/23/pengaruh-dan-keberhasilan- ketahanan-nasional/. Diakses pada 17 Oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar