PERAN GURU DALAM
MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL
A. Arti
Perubahan Sosial
Secara
individual dan secara kolektif manusia memainkan peran esensialnya dalam
perubahan social. Perubahan social secara langsung atau tidak langsung adalah
suatu akibat tindakan-tindakan manusia (Roadney D,Lliot dan Don H. Shambillin,
1992: 339) .
Dari
semua fenomena yang menarik perhatian para sosiolog, perubahan social adalah
fenomena yang paling sulit dan oleh karenanya paling banyak mengundang
perdebatan spekulasi (Ankiy M.M Hoogvelt, 1985. 9)
Sedangkan
dalam ensiklopedia of sociology (1974: 266) dinyatakan bahwa perubahan social
untuk sementara waktu dapat didefinisikan sebagai suatu altrasi yang signifikan
dalam struktur masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi didalam struktur
social dasar atau institusi-institusi social masyarakat seperti pemerintahan,
ekonomi, keluarga, atau agama, juga berkenaan dengan organisasi-organisasi
masyarakat yang meliputi institusi-institusi social utama, kelompok-kelompok
social dan posisi-posisi social. Proses perubahan social dapat terjadi dengan
cepat, perlahan-lahan dan hamper secara evolusioner. Perubahan social juga
dapat direncanakan atau tidak. Perubahan selalu dipandang suatu yang positive
yaitu perubahan yang memperbaiki atau meningkatkan kehidupan. Namun, perubahan
dapat juga merupakan suatu yang mengancam, menakutkan dan merupakan
kekuatan-kekuatan yang mengahasilkan konflik yang mendorong dan menarik
orang-orang dengan gerakan konstannya.
Perubahan
yang bersifat negative itu dapat menimbulkan culture Shock yang menunjuk
padakasus ketidak mampuan untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
perubahan social budaya yang demikian cepat.
Pada
umumnya ilmuan social mengkonseptualisasikan adanya empat level of analisis
perubahan dalam system seperti sekolah (Jeane H. 1983:359).
1. The
individual level, berkenaan dengan perubahan yang diprakasai oleh system kepala
sekolah, guru, siswa, atau yang lain-lainnya yang di arahkan pada pribadi yang
menganggap peran.
2. The
organization level, perubahan dalam suatu sekolah baik dalam model kurikulum
baru dala segi fisik dan struktur peranan sekolah.
3. The
institutional or societaly, perubahan system yang luwes. Contoh perubahan dalam
institusi politik.
4. The
cultural level, perubahan-perubahan dalam sikap-sikap dari masyarakat sering
pula lambat berubah dan ketinggalan dibelakang inovasi-inovasi teknologi.
B. Sumber-sumber
perubahan Sosial
Sumber-sumber
primer perubahan social (Rodney D. Eliot) yaitu:
1. Teknologi
dan tata ekonomi
Teknologi
merupakan kombinasi kebudayaan material dan non-material. Teknologi bukan hanya
alat-alat dan mesin-mesin melainkan juga pengetahuan bagaimana membuat dan
menggunakan alat-alat dalam suatu cara produktif. Penggunaan teknologi
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kita pegang. Keadaan suatu masyarakat data
memutuskan untuk menggunakan dalam cara tertentu untuk memperoleh tujuan. Mengingat
perubahan-perubahan di dunia ini juga sebagai konsekuensi dari perkembangan
computer. Banyak orang yang menggunakan computer untuk membantu menulis karya
ilmiah, membuat program-program di bank, dan lain-lain.
Teknologi
mempunyai pengaruh ositif pada kehidupan manusia. Perkembangan dari ilmu
kedokteran mempunyai eranan penting dalam meningkatkan harapan hidup manusia.
Teknologi juga mempunyai akibat-akibat negative. Teknologi tidak hanya
menciptakan alternative-alternatif dari kesempatan-kesempatan baru, tetapi juga
menciptakan masalah-masalah baru. Perubahan-perubahan di bidang teknologi
sering mendasari transformasi-transformasi pokok dalam tata ekonomi.
Globalisasi
ekonomi dunia memunyai banyak cabang yang kebanyakan muncul dewasa ini. Tata
ekonomi internasional menjadikan dunia internasional merasa dalam persekutuan
politis di antara bangsa-bangsa dunia.
2. Ide-ide
Max Weber
sebagai seorang ilmuan social yang berpengaruh menemukan pentingnya agama dan
masyarakat, khususntya bagi ide-ide keagamaan dapat meningkatkan perubahan
social. Sebagian jawaban terhada[ Karl Mark ynag menyatakan bahwa ide-ide dapat
menjadi factor-faktor yang menentukan dalam melakukan perubahan.
3. Perubahan
komposisi penduduk
Suatu masyarakat
harus mamu menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidu untuk mempertahankan
penduduknya. Apabila penduduk bertambah semakin cepat, masyarakat dihadapkan
dengan perjuangan untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup bagi warganya
seperti pangan, air, papan, pekerjaan.
Penduduk yang
memiliki angka kelahiran yang sangat rendah menghadapi serangkaian penghambat
yang berbeda hal ini menimbulkan beberapa masalah.
a) Mereka
memiliki orang-orang muda yang lebih sedikit untuk mengisi posisi-posisi tenaga
kerja
b) Bangsa-bangsa
dengan penduduk yang sudah lanjut usia menghadapi masalah-masalah pemberian
layanan-layanan social karena jumlah kaum tua yang bertambah.
4. Kontek
budaya dan difusi
Enyebaran suatu
unsur budaya dari sekelompok orang kepada kelompok lain dalam suatu masyarakat atau antar masyarakat
di sebut difusi. Difusi dapat terjadi dalam bidang ide-ide,
keyakinan-keyakinan, seni dan music, atau dapat berupa ujung tombak, senjata-senjaata
ruang angkasadan teknologi pertanian. Dalam masyarakat pra industry difusi
berlangsung lambat. Kebudayaan material, khususnya kemajuan-kemajuan teknologi
kemungkinan di adaptasi lebih cepat daripada kebudayaan non-material seperti
ide-ide dan keyakinan.
5. Konflik
Di zaman dewasa
ini konflik-konflik semakin kompleks,
bukan hanya konflik individu, konflik antar individu maupun kelomok-kelompok
dan konflik-konflik institusi-institusi yang dapat menimbulkan perubahan
social.
6. Gerakan-gerakan
social
Adanya gerakan
social di masyarakat menimbulkan dampak positif dan negative yang dapat merubah
struktur pola kehidupan social dalam masyarakat (perubahan social).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar